www.objekwisata.com – Ramen merupakan makanan yang populer di Asia tapi siapa yang menyangka jika makanan ini punya sejarah yang panjang? Ya, sejarahnya jadi panjang karena bakmie yang merupakan bahan baku ramen sudah ada sebelum masehi. Berikut sudah kami rangkum tonggak sejarah penting dari perkembangan ramen.
Tahun 2000 sebelum masehi – dari temuan para peneliti di dekat Sungai Kuning, Tiongkok ada fosil bakmie yang diperkirakan ada di jaman Neolitik. Para peneliti berspekulasi bahwa mie ini dibuat dari campuran daging ekor rubah dan sejenis gandum.

Tahun 300-400 sebelum masehi – Penemuan hishio di Tiongkok. Hishio ini terbuat dari kacang kedelai yang difermentasi dan ini merupakan bumbu penting yang nantinya juga dipakai pada miso dan shoyu. Hishio pertama ini bentuknya seperti bubur, berwarna coklat dan terasa asin.

Tahun 701 sesudah masehi – Jepang membuat regulasi mengenai konsumsi hishio dan miso.
1500-1700 – perkembangan shoyu. Menurut catatan sejarah, tamari-shoyu sudah ada sejak tahun 1559. Beberapa pabrik di luar Tokyo menambahkan gandum yang dipanggang sehingga membuat warna saus jadi gelap dan dinamakan koikuchi (mulut hitam) shoyu. Usukuchi (mulut pucat) shoyu dikembangkan di Kyoto tahun 1666. Saus shoyu ini kemudian mulai dikenal di dalam buku-buku resep sekitar 2 tahun kemudian.

1868-1912 – munculnya shina soba (sup dengan cita rasa Tiongkok). Seiring perkembangannya shina soba kemudian dikenal dengan ramen. Beberapa ahli bahasa berpendapat bahwa kata ramen merupakan kata serapan dari bahasa Tiongkok untuk la mian meskipun hingga saat ini asal usul kata ramen ini masi ada teori-teori yang pro dan kontra.
1923 – gerobak penjual ramen pertama muncul di Tokyo dan Yokohama setelah peristiwa gempa bumi di wilayah Kanto tahun 1923. Populernya masakan Tiongkok di tahun 1920-an terjadi di Jepang.
1939-1945 (Perang Dunia II) – Jepang aktif berperang di tahun 1941 dan dengan serangan tiba-tiba di Pearl Harbor membuat tentara Sekutu menyerah di bulan Agustus 1945. Setelah perang usai dan Jepang mengalami krisis pangan, Amerika mengirim bantuan berupa tepung dan hal ini akhirnya mendorong pemerintah Jepang untuk memproduksi bakmie dari tepung.
1950 – istilah ramen menggantikan istilah shina soba untuk mendeskripsikan mie kuah.
1954 – Kazuo Yamagishi memperkenalkan tsukemen. Awalnya Yamagishi berlatih sebagai koki soba sebelum akhirnya terjun ke bisnis ramen. Konon katanya, ketika dia memasak mie untuk dirinya sendiri dia memasak mie dengan cara membuat mori soba : mie dingin di satu mangkuk, dan kuah berbumbu di mangkuk yang lain untuk mencelup mie.

Akhirnya mie yang dia buat ini masuk ke dalam menu dan tsukemen lahir. Yamagishi membuka kedainya sendiri di tahun 1961 dengan nama Higashi-Ikebukuro Taishôken.
1955 – Miso ramen ditemukan di Sapporo. Awalnya miso ramen muncul dengan cita rasa yang ringan. Di era 1960-an barulah kuah ramen ini cita rasanya jadi lebih terasa daging dan bumbunya sehingga lebih populer.

1958 – Momofuku Ando menciptakan ramen instan pertama. Ando menciptakan cara membuat mie instan dengan menggoreng mie setengah matang dan kemudian dikeringkan. Dia yang menciptakan Nissin Foods dan memperkenalkan Chikin Ramen ke masyarakat Jepang.

1968 – Takumi Yamada membuka kedai Ramen Jiro pertama di dekat Universitas Keio di Tokyo. Jiro dikenal karena porsinya yang besar, kuah berminyak dengan bawang putih yang banyak. Ramen jiro akhirnya bisa berkembang dan membuka sekitar 30 cabang.

1986 – Sano Minoru membuka Shinasobaya di Yokohama. Seiring waktu, dia mendapat julukan “Ramen Nazi” karena dia membuat aturan ketat di restorannya yaitu : tidak boleh bicara, tidak boleh pakai telepon genggam, tidak boleh merokok dan tidak boleh pakai parfum di restoran. Saat ini Sano juga dikenal sebagai “Ramen Demon” karena sifatnya yang agresif dan pemarah kepada koki muda di sebuah acara reality show Jepang.

Itulah sekilas beberapa tonggak sejarah penting dalam perkembangan ramen. Kalo kamu sendiri apa juga suka makan ramen? Jika kamu suka makan ramen, kamu boleh share juga lho tempat makan ramen favoritmu di kolom komen 🙂
0