Gue engga dibayar oleh Pemkot Bandar Lampung untuk nulis ini, tapi gue tergerak aja untuk nulis tentang kota dimana gue dibesarkan. Kenapa? karena gue seneng kalo ada orang datang berkunjung ke kota ini apalagi gue jadi guide nya.
Oke, gue emang lahir di Jakarta, tapi gue menghabiskan masa kecil sampe remaja gue di Bandar Lampung ini. Kalo kita nanya orang mengenai Bandar Lampung, secara spontan orang tersebut akan menjawab ‘gajah’! Engga salah sih, memang salah satu pelosok Lampung ini, terdapat Taman Nasional Way Kambas, Tempat Penangkaran dan Taman Bermain Gajah Sumatera.
Ngomong-ngomong, kalian tau dong dimana Bandar Lampung itu? Ini sudah jauh sampai Way Kambas, ternyata kalian belum tau dimana Bandar Lampung itu.
Bandar Lampung itu terletak di Sumatera bagian paling Selatan, tapi bukan Palembang loh.
Nah, Bandar Lampung itu terletak paling bawah dari Pulau Sumatera, yang gue kasih lingkaran warna merah.
Biasanya, kalo gue ajak temen-temen gue main ke Lampung, hal pertama yang bakal gue lakukan adalah, ajak mereka cobain berbagai macam makanan di Lampung. Gue memang engga menemukan makanan khas dari Bandar Lampung sih, tapi menurut gue, kalo udah kena makanan di Lampung, pasti akan kembali lagi untuk makan lagi.
Bakmi
Kalo ke Lampung bareng gue, yang namanya makan bakmi engga akan kelewatan. Ini bukan makan siang atau makan malam lho, Bakmi ini untuk sarapan! Banyak Bakmi terkenal di Lampung, salah satunya adalah deket rumah gue sendiri. Engga bisa dibilang salah satu sih, deket rumah gue aja udah ada banyak restauran Bakmi. Mie Lampung, Mie Telukbetung, Mie Inti, Mie Mei-mei, Mie RI, dan masih banyak lagi yang gue sendiri belum coba. Kalo gue engga sebutin, berarti gue belum coba.
Bakso
Nah, untuk bakso sih yang udah terkenal adalah Bakso Sony, dan untuk makan disini juga nyaman, karena makannya di dalam ruko. Dan bakso Sony itu engga cuma 1 tempat, tapi sudah ada beberapa cabang di Lampung.
Selain bakso Sony, ada yang namanya Bakso Ower. Bakso Ower ini bukan di ruko seperti ini, tapi makan di pinggir jalan, atau pesan dan makan di dalam mobil, kemudian ada lagi yang namanya Bakso Upil. Namanya mungkin aneh, tapi ini patut dicoba.
Kebiasaan orang-orang setempat, pasangan makan bakso adalah minum es kelapa jeruk. Waktu gue SMA, hampir tiap sore gue makan bakso dan minum es kelapa jeruk ini.
Pempek
Memang betul, pempek adalah makanan dari Palembang. Tapi di Lampung ini ada pempek yang enak juga. Dan memang yang bikin adalah orang pendatang dari Palembang yang sudah lama menetap di Lampung. Jadi soal rasa, gue jamin engga akan kalah dari Pempek di Palembang sana.
Pempek 123 yang ada di Jl. Ikan Belanak, No. 15, Teluk Betung, Indonesia, atau biasa dipanggil orang setempat ‘Kebon Sayur’.
Kebetulan ini deket banget dengan rumah gue, jadi kalo mau kemari bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama 3 menit. Lumayan untuk olahraga.
Ini salah satu menu favorit di Pempek 123. Untuk pilihan cuka, tersedia 3 jenis : anak-anak, untuk yang tidak suka pedas sama sekali; pedas, dan sangat pedas. Jadi untuk yang engga suka pedas, jangan khawatir untuk coba makan pempek disini.
Kemudian yang terkenal lagi, ada yang namanya Pempek 88. Pempek 88 ini terletak di daerah yang namanya Kupang. Untuk khas nya disini adalah pempek panggang.
Kombinasi: ada pempek lenjer, pempek telur, dan pempek kates (pepaya). Buat gue, pempek kates ini sangat unik. Pempek dimana di dalam nya diisi dengan pepaya. Gue pribadi engga suka pepaya, tapi kalo pepaya yang sudah diisi didalam pempek, gue akan ajak kalian balapan makan pempek ini.
Dan kalo udah ke Lampung, pempek adalah makanan wajib dicoba!
Nasi Padang
Beberapa teman gue yang sudah ke Lampung, kebanyakan mereka merindukan Nasi Padang Begadang!
Di Lampung, ada beberapa rumah makan Begadang. Tapi jangan takut, soal rasa semua sama. Jadi, jangan takut salah masuk rumah makan Begadang di Lampung.
Konon, mitosnya, makan masakan Begadang ini, paling enak kalo dibungkus. Nasi panas, dicampur dengan bumbu nya dan lauk pilihan kita, dibungkus dengan daun pisang, sehingga semua bumbu menyatu didalam nasi panas tersebut, dan ketika kita buka bungkusnya, lalu mulai makan… nyesssss, semua bumbu nya akan meresap ke lidah kita!
Dijamin, setelah dari Lampung, berat badan akan bertambah. Apalagi cobain masakan nenek gue, tiap hari pasti dijejalin makanan! Berat badan akan dapat dipastikan naik!
Oh iya, jangan makan aja, tapi sudah tau mau nginep dimana? Boleh aja sih nginep dirumah gue, tapi ya harus tidur dengan gaya sarden.
Untuk hotel, banyak pilihan. Dari hotel berbintang sampai hotel yang tidak berbintang.
Kalo punya budget lebih, bisa coba untuk tinggal di Hotel Sheraton. Dan waktu remaja dulu, gue paling sering berenang disini.
Ada hotel baru yang gue sendiri juga belum coba, yaitu Hotel Novotel. Tapi kalo memang budget nya tidak terbatas, bisa juga coba nginap disini.
Tapi kalo budged terbatas, banyak juga hotel-hotel yang terjangkau, seperti Grand Anugerah, maupun Anugerah Express. Kalo tujuan ke Lampung untuk kunjungin keluarga gue, nginep aja di hotel-hotel seperti yang gue sebutin itu.
Dan kalo sudah ke Lampung, jangan lupa kunjungi pantai nya. Dulu waktu gue masih remaja, engga banyak pantai yang bagus. Tapi sekarang, sudah banyak pantai yang bagus-bagus, dan bisa nyeberang ke pulau.
Teluk Kiluan
Teluk Kiluan itu salah satu tempat wisata di Lampung yang paling terkenal karena sensasi unik yang ditawarkan. Sensasi apa yang dapat kita rasain di Teluk Kiluan? Teluk Kiluan menawarkan pengalaman melihat lumba-lumba langsung di habitatnya. Sensasi melihat lumba-lumba di lautan beda banget sama lihat lumba-lumba yang sudah dilatih. Waktu terbaik untuk melihat lumba-lumba di Teluk Kiluan adalah bulan April sampe September di mana pas lagi kemarau. Saran gue, sebelum berangkat tanya dulu sama pengelola soal kemunculan lumba-lumba, karena kemunculan lumba-lumba secara alami di Teluk Kiluan sangat dipengaruhi oleh cuaca.
Gunung Krakatau
Terletak di antara pulau Jawa dan pulau Sumatra membuat (anak) Gunung Krakatau engga susah untuk diakses dari beberapa wilayah. Untuk datang ke Anak Gunung Krakatau, udah banyak fasilitasnya loh.
Misalnya kita berangkat dari Lampung, kita bisa ke arah Lampung Selatan, ke arah pelabuhan Canti. Sebenarnya ini lebih dekat diakses dari pelabuhan Bakauheuni sih. Kalo dari Bakauheuni, perjalanan ke pelabuhan Canti ini kurang-lebih 1 jam, tapi kalo dari Bandar Lampung, bisa 3–4 jam.
Kalo sudah sampai di pelabuhan Canti, kita bakal banyak ketemu kapal-kapal yang nawarin perjalanan kesana, mungkin karena ini udah jadi destinasi wisata yang terkenal kali yah.
Oh iya, kalo kita sewa kapal, paling enak itu rombongan, jadi engga mahal. Dan kita engga hanya dateng ke Krakatau aja koq, tapi kita akan kunjungin beberapa pulau sebelum ke Krakatau, yaitu Sebuku, Sebesi, Umang dan Lagoon Cabe. Kita tinggal pilih dan harga akan dikondisikan.
Pelabuhan Pulau Sebesi
Pulau Sebesi
Pemandangan dari Krakatau
Krakatau
Trekking di Krakatau
Meninggalkan Krakatau
Pantai Tanjung Setia
Pantai Tanjung Setia terletak di Liwa, Lampung Barat. Perjalanan dari Bandar Lampung sih jauh sekali, kurang lebih 7–8 jam.
Terletak di sepanjang pantai barat Lampung yang terpencil dan di luar hutan lebat Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, inilah sebuah surga memesona yang tersembunyi di sisi laut.
Meski engga begitu dikenal tetapi ombak di Pantai Tanjung Setia disebut-sebut sebagai salah satu ombak terbaik di dunia oleh peselancar dari seluruh dunia. Ombaknya sejajar dengan yang ada di Hawaii boo! Lokasi-lokasi menyelam di sini dinilai legend banget di kalangan penggila selam.
Untuk hotel sih belum ada hotel bintang 5, tapi tentu ada beberapa hotel dan penginapan sederhana yang dapat kita bisa nginap di sekitar Lampung Barat. Kebanyakan ada di Liwa, dan beberapa ada di dalam daerah Pantai Tanjung Setia.
Selancar di Pantai Tanjung Setia
Sebenarnya masih banyak tempat wisata di Lampung, yang gue belum bisa tuliskan satu per satu, dan paling nanti gue bikin jadi 2 jilid saja ya. Karena, yang gue tulis diatas saja belum tentu dalam seminggu itu kita bisa jelajahi semua.
0So, kapan kita akan berangkat ke Lampung? Tak perlu merogoh kocek yang dalam untuk refreshing, sekadar menjauh dari rutinitas yang ada.